Nama : Tri Yuni Gasianty
umur : 26 Tahun
Alamat : Komp Sangkuriang Indah Blok F No 8 RT 59 RW 23 Kecamatan Sako Palembang
Telepon : 0852 68283356
umur : 26 Tahun
Alamat : Komp Sangkuriang Indah Blok F No 8 RT 59 RW 23 Kecamatan Sako Palembang
Telepon : 0852 68283356
Tema : “Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan” #AskBNI
Judul : Nak, minum ASIP juga enak yah
Judul : Nak, minum ASIP juga enak yah
Aku seorang wanita 26 tahun yang bekerja di salah
satu perusahaan swasta, tanggal 9 November 2015 lalu aq melahirkan anak kedua
kami seoarang anak laki-laki bernama Ahmad Syadzili. Sebut saja Dzili panggilannya.
Sebagai seorang wanita yang baru menempuh karir,
pemberian ASI (Air Susu Ibu) adalah momok yang paling penting untuk sikecil
apalagi aku bekerja selama 10 jam lamanya diluar. Pemberian ASI yang sangat
penting untuk sikecil adalah 2 tahun, secara ASI Eksklusif selama 6 bulan. Jujur
pada anak pertamaku Assyifa Kaisyafani yang saat ini berumur 3 tahun 6 bulan
aku hanya mampu memberikan asi selama 8 bulan dan itu intensitasnya hanya malam
saja. Selebihnya minum Susu Formula. Aku
sangat bertekad untuk anak kedua ku ini supaya bisa memberikan asi full selama
2tahun.
Dizaman yang serba maju ini, apa yang tidak mungkin. Untuk pemberian
asi aku memberikan ASIP kepada Dzili. Dengan cara memompa setiap 2 jam sekali. Pengetahuan
ini aq dapat dari seorang teman kantorku yang saat ini masih menekuni kegiatan
pompa 2jam sekali (Pumping). Awalnya berat sekali aku melakukan rutinitas ini,
capek, bosan sampai tangan pegal udah aq alami. Tapi namanya Risiko ibu karir
dan ibu menyusui yah gini deh risiko adalah hal biasa bukan momok yang perlu
ditakutkan
CARA MEMERAH ASI
Secara dasar, prinsip memerah
ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila kita hanya menekan ujung
pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar, jadi harus menekan agak ke
belakang. Bila ASI tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah. Mungkin
cara memerah ASI-nya seperti melakukan massage payudara. Cara ini tak akan
mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada pijat payudara adalah ‘pabrik’
ASI bukan ‘gudang’nya. Ibu tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’
tapi harus melalui ‘gudang’ dulu. Jadi, bila tekniknya sudah benar,
lama-kelamaan memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan
pun sekitar 20- 30 menit saja, tapi susu yang terkumpul bisa mencapai 500 ml.
Namun demikian, ada beberapa
aturan yang penting diperhatikan sebelum sebelum Ibu memberikan ASI perah
(ASIP) pada si bayi. Pertama, sebelum bayi berusia 4 bulan, sebaiknya ASIP
TIDAK diberikan menggunakan dot dulu karena bayi akan mengalami bingung
puting. Maksudnya, ia akan susah untuk kembali menyusu dengan benar
pada payudara ibu. Kedua, bila Ibu sedang bersama bayi, bayi harus menyusu
langsung pada Ibu, jangan memberikan ASIP. Memerah ASI bukanlah hal yang
sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat khusus atau pompa ASI. Cukup dengan
pijitan dua-tiga jari sendiri, ASI bisa keluar lancar. Hal ini memang
membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara berkisar 15 menit. ASI ini bisa
disimpan lalu diberikan untuk bayi keesokan harinya.
Menggunakan Pompa ASI
Jika menggunakan pompa, alat pompa ASI elektrik adalah cara bantu pemerahan ASI
ASI yang paling baik dan efektif. Hanya saja, harganya relatif mahal. Cara lain
yang lebih terjangkau bila punya dana lebih, yaitu menggunakan poma dengan
mekanisma piston atau pompa berbentuk suntikan. Prinsip kerja alat ini memang
seperti suntikan, hingga memiliki keunggulan, yaitu setiap jaringan pompa mudah
sekali dibersihkan dan tekanannya bisa diatur. Sayangnya, pompa-pompa ASI yang
ada di Indonesia jarang sekali berbentuk suntikan, lebih banyak berbentuk
corong dan bohlam (squeeze and bulb). Bentuk squeeze dan bulb
tak pernah dianjurkan banyak ahli laktasi dan ASI. Bentuk pompa seperti ini
sulit dibersihkan bagian belakang yang bentuknya menyerupai bohlam karena
terbuat dari karet hingga tak bisa disterilisasi. Selain itu, tekanannya tak
bisa diatur, hingga tak bisa sama/rata.
CARA MENYIMPAN
Cara terbaik untuk menyimpan
ASIP adalah menggunakan botol dari stainless steel (baja antikarat),
namun ini tidak banyak dijual. Pilihan terbaik kedua adalah botol yang terbuat
dari gelas (kaca), dan terbaik ketiga botol plastik. Kebanyakan ibu lebih menyukai
botol yang terbuat dari plastik demikian juga halnya dengan rumah sakit/klinik
bersalin, karena plastik tidak mudah pecah. Untuk pilihan lebih ekonomis, saat
ini telah tersedia botol kaca dengan kapasitas 50-200 ml. Apapun jenis
botolnya, sebaiknya memiliki tutup yang kencang/rapat. Botol
berwarna-warni sebaiknya tidak digunakan karena zat warnanya bisa masuk ke
dalam ASI.
Pilihan terakhir adalah
menyimpan ASI perah di dalam plastik yang lembek atau kantong susu, sebab akan
banyak zat-zat di dalam ASI yang akan tertinggal (menempel) pada dinding
plastik. Menyimpan ASI di dalam kantong susu bisa menimbulkan beberapa masalah.
Susu bisa menempel pada sisi kantong sehingga jumlah yang diberikan kepada bayi
akan berkurang. Kantong susu juga lebih peka terhadap kontaminasi akibat
kebocoran. Beberapa produsen pompa ASI membuat kantong susu yang nyaman untuk
digunakan dan terbuat dari plastik yang lebih tebal tetapi harganya mahal. Jika
hendak menggunakan kantong, sebaiknya digunakan 2 lapis kantong lalu disimpan
di dalam wadah plastik yang tertutup rapat, baru masukkan ke dalam freezer. Hal
ini akan membantu mengurangi terjadinya robekan pada kantong. Pada saat
menghangatkan, sebaiknya batas atas air tidak melebihi kantong sehingga air
tidak masuk ke dalam kantong. Jika air yang digunakan untuk menghangatkan
tampak berawan/keruh, berarti telah terjadi kebocoran dan ASI tersebut harus
dibuang.
Berilah label pada setiap
kemasan ASI yang mencantumkan tanggal pemerahan ASI dan gunakan terlebih dahulu
stok yang terlama. Jika bayi Ibu dirawat di RS, pastikan bahwa pada label juga
tertera nama anda/bayi Ibu dengan jelas, sehingga ASI tidak tertukar.
Untuk bayi kurang dari 6 minggu,
sebaiknya ASI disimpan dalam botol sebanyak 30 – 60 ml, sehingga waktu yang
diperlukan untuk menghangatkan tidak terlalu lama dan ASI tidak banyak
terbuang. Untuk bayi yang lebih besar, jumlah ASI yang disimpan perbotolnya
bisa disesuaikan dengan jumlah susu yang biasanya diminum. Tetapi akan lebih
baik jika tetap menyimpan ASI dalam jumlah yang lebih kecil, kalau
sewaktu-waktu bayi anda menginginkan susu lebih atau untuk selingan.
Hingga saat ini belum banyak
penelitian mengenai ASI yang telah disimpan, dihangatkan dan baru sebagian
diminum oleh bayi. Akan lebih aman untuk memberikan ASI yang sebelumnya telah
disimpan dalam waktu 1-2 jam setelah dihangatkan. Dan jika ASI masih tersisa,
sebaiknya dibuang dan tidak disimpan lagi.
Setelah diperah, ASI harus di
simpan dengan baik agar dapat bertahan lama. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
dalam tabel petunjuk penyimpanan ASI di bawah. Perlu diperhatikan, umumnya para
dokter tidak menyarankan penyimpanan ASI di freezer. Sebab ASI yang telah
disimpan di freezer akan mengalami perubahan dalam hal jumlah imunoglobulin,
yaitu protein molekul yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, karena ada yang
mati akibat kedinginan. Lebih dianjurkan untuk memasukkan ASI ke dalam termos
dan lemari es. ASIP yang dimasukkan ke termos dan lemari es tak mengalami
perubahan komposisi gizi sama sekali. Hanya mungkin warna dan bentuknya saja
yang berubah.
Ringkasan:
- Ambil ASI berdasarkan waktu pemerahan, pada botol yang sudah diisi asi aq selalu memberikan penomoran berdasarkan tanggal hari itu diperah (yang pertama diperah yang diberikan lebih dahulu) atau yang paling segar (baik metode First In First Out/FIFO maupun Last In First Out/LIFO, perhatikan masa kadaluarsa)
- Jika ASI beku, cairkan di bawah air hangat mengalir. Untuk menghangatkan, tuang ASI dalam wadah, tempatkan di atas wadah lain berisi air hangat.
- Kocok dulu sebelum mengetes suhu ASI. Lalu tes dengan cara meneteskan ASI di punggung tangan. Jika terlalu panas, angin-anginkan agar panas turun.
- Jangan gunakan microwave atau oven untuk menghangatkan karena akan menghancurkan nutrisi dan bahan-bahan kekebalan yang terkandung dalam ASI.
- Bagaimana dengan ASIP beku yg telah dicairkan ?
- bisa bertahan di suhu ruang maksimal 4 jam,
- jika belum dihangatkan, bisa dikembalikan ke lemari es dan bertahan 24 jam,
- jangan dibekukan kembali
- Bagaimana dengan ASIP yg sudah direndam air hangat tapi belum diminum?
- bisa dikembalikan ke lemari es, tetapi hanya bertahan 4 jam
- jangan dibekukan kembali
- Bagaimana dengan yang sudah diminum bayi (terkena mulut bayi)? Dibuang saja
Berikut ini keuntungan ASI yang aku rasakan daripada Susu
Formula :
- Sumber nutrisi dan kalori yang lengkap, komposisi ASI berubah setiap saat sesuai dengan kebutuhan bayi.
- Sumber nutrisi dan kalori yang lengkap, komposisi ASI berubah setiap saat sesuai dengan kebutuhan bayi.
- Perlindungan optimal dari berbagai penyakit karena
mengandung zat imunitas dan antibodi. Udah aq bedain sendiri kok anak yang asi
full jarang sakit-sakitan ketimbang anak sufor
- Meningkatkan kecerdasan (IQ) bayi karena mengandung
nutrien tinggi untuk sel otak.
- Meningkatkan perkembangan emosi, kepribadian, dan
kepercayaan diri.
- Meningkatkan kualitas kesehatan mama.
- Mengurangi pencemaran lingkungan.
- lebih irit dan uang pembelian susu formula bisa ditiadakan
dan bisa dialokasikan ke pengeluaran yang lain \:D/
Untung aq banyak bertanya pada temanku, karena aq ingat malu
bertanya sesat dijalan. Maka aku sendiri yang mengubahnya Mau Bertanya Nggak
Sesat di Jalan” #AskBNI
Aku Berdoa pada Allah yang maha kuasa, agar selalu sehat, fit
dan kuat agar bisa menjadi ibu karir dan ibu rumah tangga yang sejati,, yang bisa kasih Asi Full pada anak bujang dan anak bujang mau meminumnya.... Good
Luck For ME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar